https://search.google.com/search-console/removals?resource_id=https%3A%2F%2Fzetende.blogspot.com%2F

Monday, January 26, 2009

Paradigma Baru Pendidikan




Dunia pendidikan mengalami transformasi menuju paradigma baru. Paradigma lama yang bercorak behavioristik yang mengandalkan stimulus eksternal digeser popularitasnya oleh paradigma konstrukivistik yang mengedepankan tindakan intrinsik dan oleh karena itu menjadi lebih voluntaristik.

Saya ada tulisan yang sudah diseminarkan di beberapa tempat yang bisa membantu memahami kedua perspektif dan atau paradigma pendidikan tersebut.

Jika anda memerlukan silahkan kirim alamat email anda. Saya akan email dan mudah-mudahan cukup ada waktu untuk melayani semua.

Monday, January 19, 2009

Transformasi Pendidikan


Kita tengah menyaksikan sejumlah model pendidikan yang ketinggalan jaman. Antara lain ditandai dengan ketidak mampuannya menampung dan mengakomodasi berbagai macam pilihan-pilihan strategis dan dinamis dengan berbagai kepentingan yang berbeda dari masyarakat pembelajaran.

Seperti kita lihat dua generasi muda yang sedang bercanda ini, Renda yang mencoba memilih studi komunikasi di Edith Cowan University dan Mikail yang mengambil international business di Curtin University of Technology, Perth, keduanya punya mimpi, pilihan dan keinginan tentang masa depan. Pendidikan harus bisa menjawab dan mengakomodasi impian, pilihan dan keinginan tentang masa depan mereka itu. Transformasi pendidikan dengan demikian menjadi tidak terelakkan.

Jalan Strategis Menuju Guru Profesional

Begitu banyak muncul isu krusial dalam pendidikan. Antara lain the ill-equiped for employment, yaitu belum terdayagunakannya lulusan pendidikan di lapangan kehidupan. Mereka cerdas dan berpengetahuan, namun kecerdasan dan pengetahuannya tidak bisa dimanfaatkan. Mereka mengalami kegagalan fungsi literasi dalam arti cerdas, tapi kecerdasannya tidak bisa membantu memecahkan masalah yang dihadapi.

Banyak factor penyebab the ill-equiped for employment. Antara lain tuntutan standar mutu yang diminta masyarakat kian meningkat. Pe­nye­leng­gara pendidikan, termasuk pendidiknya juga belum profesional. Tentu di samping kondisi siswa itu sendiri.

Dari fihak guru, kelemahan yang biasa dijumpai acapkali berkaitan dengan penguasaan atau pilihan strategi pembelajaran. Sering dijumpai, pem­be­lajaran yang dilakukan para guru baru menyentuh per­mukaan (surface) saja. Sedikit sekali pembelajaran yang dilakukan guru dapat menyentuh aspek yang lebih substantive dan mendalam (deep approach) dalam proses pembelajaran (teaching and learning). Akibatnya guru tidak bisa mengembangkan kompetensi siswa sebagaimana yang diharapkan. Lebih jauh jalan strategis macam apa yang bisa dipilih menuju guru profesional bisa dibaca dalam tulisan saya 'Pengembangan Profesionalisme Guru.'