https://search.google.com/search-console/removals?resource_id=https%3A%2F%2Fzetende.blogspot.com%2F

Wednesday, September 17, 2008

Diambil dari Tulisan Yanti Mulyana, UNY


MEREKA WAKIL RAKYAT ATAU POLITIKUS BUSUK ??
Oleh: Yanti Mulyana
www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/222.124.21.201_26032007155317_artikel_ntie.doc -


Sudah saatnya kita ... peduli terhadap perkembangan politik ditanah air. Begitu rumit persoalan bangsa kita, mulai dari gejala pembusukan politik seperti yang disebutkan Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Political decay. Perpolitikan negeri ini semakin terpuruk. Ketika bangsa asing bertanya tentang Indonesia, mereka menanyakan bagaimana gempa, lumpur, dan korupsinya? Bukan bagaimana prestasi bangsa ini. Kita prihatin dengan keadaan ini. Segeralah kita bangkit memperbaiki negeri tercinta. Jangan berdiam diri melihat keadaan ini, apalagi dunia perpolitikan kita mulai ada pembusukan. Terjadi proses distortif yang ditandai dengan penyebaran politikus busuk sejak dari lembaga terbawah sampai lembaga tinggi negara.....
....Para politikus busuk itu dapat dikatakan miskin hati dan rakus kekuasaan yang kosa kata seperti itu pernah di ungkapkan oleh Komarudin Hidayat ketua PANWASLU. Bahwa para politikus dinegara ini tergolong suka bermain dalam tataran politik wacana. Apa yang terjadi kemudian tidak lebih sebuah “omong kosong” seperti yang dikatakan oleh Zainuddin Maliki yaitu: Demokrasi katanya nepotisme praktiknya. Divestasi katanya, memperkaya dana partai praktiknya. Menangkap koruptor katanya, berdamai dengan pelaku penyimpangan faktanya. Melakukan rasionalisasi gaji dewan katanya, padahal memperkaya diri sendiri dengan menambah beban kepada dana rakyat praktiknya. Kunjungan kerja katanya, nyatanya menghabiskan APBD. ... Menyusun dan melantik KOMNASHAM , Mahkamah Konstitusi, Komisi Anti Korupsi, pemeriksaan kekayaan pejabat negara, datang kemesjid dan bahkan ketanah suci katanya, padahal membangun alat legitimasi dan melakukan penundukan secara hegemonik praktiknya. Bagaimana akan tercipta politik yang bersih, dan lebih baik kalau para politikus seperti itu.....

1 comment:

zay said...

politik cenderung korup,
artinya cenderung busuk,
politik masuk ekonomi, ekonomi menjadi busuk
politik masuk ranah agama, agama menjadi busuk
politik masuk ranah pendidikan, pendidikan menjadi busuk
politik masuk ranah birokrasi, birokrasi menjadi busuk,
begitulah politik di negara berkembang pada umumnya...
padahal politik sebenarnya dibangun untuk menciptakan kebaikan bersama...